Mereka yang selalu total dalam
melakukan sesuatu terus membuatku terpacu…..
Aku ingin menyelesaikan apa yang telah
aku mulai, selalu. Namun terkadang ada hal yang tak bisa kuselesaikan dengan
baik meski aku berusaha sekeras apapun. Saat hal itu terjadi, maka aku akan
terpuruk sejenak. Merenung dan mengevaluasi makna perjalanan hidup ini.
Tak dapat dipungkiri bahwa aku lemah
pada perasaanku sendiri. Terkadang otakku berkelut dengan sisi negative diriku,
berpikir tentang apa yang tak perlu kupikirkan. Bahkan ketika apa yang kuanggap
benar terhempas begitu saja, hatiku melemah
Seperti saat aku ditinggalkan dan
kemudian aku meninggalkan. Konsep aneh yang selalu mengusik hati dan pikiranku.
Entah cinta, persahabatan, persaudaraan atau sekedar pertemuan ala kadarnya.
Ada saat dimana hati lelah menahan
amarah, terseok sudah kemudian melemah. Bahkan jika terkadang aku berusaha
memaafkan, mereka tetap tak paham. Hati….hati ini sudah cukup menahan……. Amarah,
benci, sayang, rindu….. dan semua kenangan yang pernah ada menggerogotiku
perlahan, melemahkan aku dan menjerat keteguhan hatiku.
Andai aku dapat berteriak tanpa
mengusik, aku akan mencaci lemahnya hati ini. Jika pun awalnya aku bertahan,
namun kesabaran ada batasnya.
“aku tidak ingin menjadi lilin yang terus
menerangi namun terbakar, perlahan lalu habis, menghilang….”
Pada akhirnya aku melangkah pergi,
menjauh dan berusaha menghilang. Bukan menghindar, mungkin. Namun yang kutahu
pasti, sisi negative diriku kian menggerogotiku, membuatku terombang-ambing,
makin kehilangan pegangan dan entah apa yang akan terjadi kelak.
Terimakasih pada waktu yang memberiku
kesempatan. Pada mereka yang memberiku tawa. Pada mereka yang menyajikan tangis
dan pada mereka yang selalu bias menerima diriku apa adanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar