Sahabat? Saudara?
Aku mempercayaimu
Mencoba memahamimu
Memaafkan kesalahanmu
Sekali….
Dua kali….
Tiga kali……
Dan kesekian kali
Aku menampik prasangkaku
Hingga kau mengungkit
kesetiaanku,
Cukup !
Tak ada lagi kesempatan
Lelah sudah aku bertahan
Pil pahit telah kutelan
Kau bahkan tak
mengingatnya
Aku masih mencoba
percaya
Sekali lagi
Tapi ternyata memang tak
bisa
Tak boleh
Jangan
Karena kini kutersadar
Lama kuterkurung dalam
pemikiran
Bahwa kau adalah sahabat
dan saudara
Namun air tak sekental
darah
Aku tak boleh marah
Hanya boleh menyerah
Untuk mengartikan
kembali kata-kata itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar